Diduga Ada Kesalahan Rancang Bangun, Tembok Ruangan dan Atap Kelas SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon Ambruk, 8 Siswa terluka

Diduga Ada Kesalahan Rancang Bangun, Tembok Ruangan dan Atap Kelas SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon Ambruk, 8 Siswa terluka

Spread the love

Mediabin.infoKabupaten Cirebon – Insiden memilukan terjadi di SMPN 1 Talun, Kabupaten Cirebon, saat jam pelajaran berlangsung. Tembok dan atap ruang Kelas 9 yang baru dalam tahap pembangunan, tiba tiba ambruk. Akibatnya, genteng berjatuhan karena ada tembok nya yang ambruk , menimpa delapan siswa yang sedang mengikuti kegiatan remedial, pada Hari Selasa pagi (10/12/2024), sekitar pukul 08.00 WIB.

Diduga, yang menjadi penyebab utama adalah kondisi bangunan dan awal rancang bangun atap gunakan baja ringan tak sesuai dengan spek RAB yang sudah ditentukan, meski sempat direhabilitasi terakhir kali pada tahun 2021.

Menurut saksi mata, para siswa tidak sempat menyelamatkan diri saat dinding bangunan tiba-tiba runtuh.

“Kami sedang belajar, tiba-tiba terdengar suara retakan, dan dinding langsung roboh. Beberapa teman kami tertimpa reruntuhan,” ujar salah satu siswa yang selamat.

Kepala SMPN 1 Talun, H. Sunarto, mengungkapkan rasa prihatinnya atas insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa gedung yang ambruk sudah tidak layak digunakan meski pernah mendapat rehabilitasi.

“Ini adalah musibah yang sangat memilukan bagi kami. Gedung yang ambruk sebenarnya sudah direhab pada tahun 2021, tetapi struktur bangunannya masih lemah. Kami sudah berkali-kali mengajukan perbaikan lanjutan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata,” jelas H. Sunarto.

Delapan siswa yang menjadi korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sebagian besar mengalami luka ringan, namun dua siswa harus menjalani observasi intensif akibat cedera yang lebih serius.

Personil dari Polsek Talun dan Koramil Talun segera mendatangi lokasi dan membantu mengevakuasi korban, dan memasang garis police line guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain membantu evakuasi, personil dari Polsek Talun pun meminta keterangan kronologis ambruknya tembok dan atap ruang kelas 9 ke pihak sekolah, dalam hal ini langsung menanyakan kepada H. Sunarto, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Talun.

Mendengar kabar insiden tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Roni, beserta Kabid SMP dan Kasi Sarpras segera mendatangi sekolah SMP Negeri 1 TALUN .

Banyak yang mengomentari ambruknya salah satu bangunan ruang kelas di SMP Negeri 1 Talun, salah satunya
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sofi Zulfa, menyampaikan keprihatinannya dan mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak.

“Kejadian ini sangat menyedihkan. Perehaban tahun 2021 seharusnya bisa mengatasi masalah ini, tetapi ternyata tidak cukup. Kami akan mendorong Pemda untuk mengevaluasi infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Sofi.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menyatakan sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya gedung tersebut. Hingga hasil investigasi keluar, kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut dihentikan sementara.

Insiden ini memicu kemarahan dan kekhawatiran dari masyarakat sekitar. Mereka mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap perbaikan fasilitas pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret. Keselamatan anak-anak kami adalah prioritas,” ujar salah satu wali murid.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di SMPN 1 Talun masih dalam tahap penanganan, dan korban luka berat masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (Rico/red*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *